Disporabunpar Gelar Jejaring Pariwisata di Desa Sodong , Guna Kembangkan Wisata Berbasis Religi

TANGERANG || Melalui dinas Disporabudpar terus melakukan upaya untuk mengangkat serta mempromosikan wisata religi di Kabupaten Tangerang termasuk Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa.

Adapun Acara turut hadiri, sekcam Tigaraksa Rita Wulan Sari, kepala desa Sodong Doni Bambang Prianggga, lurah Tigaraksa Eko Suyanto, lurah Kadu agung Muhammad Sofyan.

Langkah langkah yang diambil oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang untuk Mengelar jejaring wisata, bertempat di Ardes Cafe Kamis, 30 Oktober 2025. Mendapat apresiasi dari masyarakat.

Mereka menilai kegiatan untuk promosi wisata religi untuk menguatkan prinsip prinsip saling menghargai dan saling menghormati antar sesama umat adalah adalah langkah tepat yang diambil oleh dinas Disporabudpar.

Selain itu, Desa Sodong diketahui berbagai umat yang saling berdampingan dan saling rukun perlu untuk terus dijaga keharmonisannya.dan merupakan salah desa yang berbagai kultur.

Hal itu di ungkapkan langsung oleh kepala seksi pariwisata Disporabudpar Kabupaten Tangerang Icih Sulistiana saat sosialisasi jejaring pariwisata dalam mempersiapkan video konten kreator serta fotografi Desa Sodong.

“Desa Sodong kecamatan Tigaraksa mempunyai potensi luar biasa dalam pariwisata, seperti eduwisata pertanian, wisata religi, yang mana jarang sekali dalam satu desa terdapat tempat ibadah semua agama ada masjid, pure, klenteng, wihara,”ucap Icih.

Ia juga menambahkan, melihat hal itu kami dari Dinas Pariwisata tidak menutup mata, untuk itu ikut mempromosikan, salah satu peran Disporabudpar dalam ikut mempromosikan adalah dengan mengadakan lomba video konten, serta photo grafi Desa Sodong

Inti dari kegiatan kami ini bukan hanya perlombaannya, tapi bagaimana kami bisa mengangkat serta mempromosikan bahwa di desa ada wisata religi, yang mana semua warganya hidup dengan damai, saling menjaga toleransi antar umat beragama. Karena semua sarana tempat ibadah ada semua di Sodong.

Pluralisme tersebut menandakan keterbukaan masyarakat terhadap berbagai budaya yang ada dan menjadikan Desa yang kerap menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Atas hal itu berbagai umat saling berdampingan, Oleh karena itu diharapkan nantinya Desa Sodong menjadi salah satu wisata religi yang patut untuk dibanggakan.

Perbedaan keyakinan bukan salah satu pembeda untuk dapat maju bersama, hal itu, di ungkapkan salah satu tokoh masyarakat kemedia, dirinya berkeyakinan kemajuan suatu daerah dengan banyak budaya yang hadir berpotensi besar untuk maju, akan tetapi budaya asli Desa Sodong diharapkan tetap terjaga dengan baik tandasnya. (Estty)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *